Minggu, 05 April 2009

Budidaya Lobster Air Tawar


1. Persiapan Wadah

Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan lobster yaitu akuarium dengan berukuran 60x40x20 cm, wadah pemeliharaan di usahakan harus bersih dan harus bebas dari hama. Hal yang harus di lakukan agar akuarium baik untuk pemeliharaan lobster yaitu di bersihkan. Akuarium di bersihkan dengan menggunakan air dan di sikat dengan menggunakan sikat, setelah di sikat lalu di bilas dengan air lalu akuarium di dibersihkan menggunakan sabun dan di bilas lagi agar bakteri pathogen yang ada dalam akuarium mati. Setelah semuanya selesai di bersihkan akuarium di jemur hingga kering. Akuarium di isi air dengan ketinggian 20,30 dan 40 cm dengan 3 buah akuarium. Setelah di isi dengan air, lalu akuarium tersebut di kasih selang aerasi agar oksigen yang ada dalam wadah perairan selalu ada. Setelah di pasang lalu di ukur kualitas airnya.


2. Penebaran Benih.

Benih yang di tebar pada pemeliharaan lobster air tawar yaitu berumur satu minggu setelah penetasan, padat penebaran harus sesuai dengan volume wadah yang akan di jadikan wadah pemeliharaan lobster air tawar. Jumlah lobster yang di tebar terbagi 3 wadah akuarium, yang pertama penebaran akuarium 1 yaitu dengan padat tebar 24 ekor, akuarium 2 padat tebarnya 32 ekor dan akuarium 3 dengan padat tebar 48 ekor. Tujuan dari padat tebar yang berbeda yaitu membandingkan angka mortalitas benih lobster air tawar selama pemeliharaan, pada padat penebaran 48 ekor lobster nya berukuran agak berat di bandingkan dengan padat tebar 24 dan 32 ekor.


3. Pemberian Pakan

Selama pemeliharaan, benih lobster di beri pakan berupa pakan pellet tepung. hal yang penting dalam pemberian pakan yaitu pemilihan pakan, pakan yang di berikan harus sesuai dengan umur Lobster yang di pelihara. Pemberian pakan juga harus rutin dan tepat waktu karna apabila telat dalam pemberian pakan di khawatirkan sifat kanibalisme lobster tersebut akan muncul sehingga akan menagncam lobster yang lain. Pemberian pakan harus sesuai dengan dosis yang sudah di tentukan.

Pemberian pakan di berikan 3 kali sehari, pada waktu pagi hari dengan dosis pemberian pakan 25%, siang hari di berikan 25% dan pada sore hari 50%. Pemberian pakan pada sore hari lebih banyak dikarnakan sifat lobster air tawar yaitu bersifat nocturnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari. Lobster aktif mencari makan pada malam hari oleh karena itu agar pertumbuhan lobster cepat tumbuh kita lakukan pemberian pakan pada malam hari.


4. Penyiponan dan Pergantian Air

Agar kebersihan wadah akuarium budidaya lobster tetap terjaga maka kita lakukan penyiponan, penyiponan di lakukan setiap hari sebelum dilakukan pemberian pakan. Karna sisa pakan yang tidak di makan pada malam hari akan menumpuk di dasar wadah. Penyiponan menggunakan alat sipon kecil dengan cara menyedot selang sipon hingga air tersebut keluar dari selang. Dasar akuarium di sipon hinnga bersih, kotoran yang ada dalam media yaitu sisa pakan dan peses lobster. Setelah di sipon lalu wadah tersebut di kasih air lagi karna pada saat penyiponan air sedikit terbuang.

Pergantian air dilakukan apabila air di media budidaya sudah kelihatan kotor dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Cara pergantian air tidak langsung di ganti langsung akan tetapi air di surutkan hingga 75% dari volume air yang ada dalam media, bertujuan agar lobster yang ada di wadah tersebut tidak sampai kehabisan air. Pergantian air juga akan mengakibatkan percepatan molting.


5. Sampling

Untuk mengetahui pertumbuhan lobster maka sebaiknya kita lakukan sampling, sampling dilakukan bertujuan agar kita dapat mengetahui pertumbuhan lobster dan kita bisa memilih mana lobster yang pertumbuhannya cepat agar kita bisa memindahkan lobster yang kecil dengan lobster yang sudah besar, jika lobster besar di satu kan dengan lobster besar maka sifat kanibalisme lobster besar kan muncul.

Pertumbuhan lobster bila di lihat dari kasat mata yaitu bisa di lihat dari banyaknya lobster yang molting pada setiap harinya. Dan untuk lebih jelas hasil dari sampilngan bisa dilakukan penimbangan, benih yang kita timbang tidak harus semuanya akan tetapi dilakukan menimbang 30% nya dari padat tebar lobster tersebut. Sampling di lakukan seminggu sekali, agar mendapatkan hasil yang maksimal. Sampling yang di ukur yaitu berat dan panjang lobster.


6. Pemanenan

Panen di lakukan setelah berusia 6 minggu, lobster yang di panen sudah berukuran 5 cm, umtuk ukuran tersebut bisa di jual ke para pembudidaya pembesaran lobster. Untuk ukuran 5 cm bisa di hargai dengan harga Rp. 4000,-. Atau bisa juga kita besarkan di kolam pembesaran, lama pembesaran lobster selama 5 bulan, dan mencapai berat 90-100 gram per ekor atau 10-12 ekor per kilo gram.

Untuk cara pemanenan hampir sama dengan pemanenan biasanya yang di lakukan yaitu air di surutkan dengan menggunakan selang, lalu setelah habis lobster tersebut di angkat dan di taruh di ember atau wadah. Apabila hasil panen mau di jual maka lobster tersebut di paking dengan menggunakan plastic atau sterofom, jika mau di besarkan lagi harus langsung di tebar di kolam.

1 komentar:

  1. tolong infonya,Lokasi benih lobster di Jember daerah mana mas?

    BalasHapus