Minggu, 05 April 2009

Pembesaran Ikan Mas Di Kolam Air Deras


I. Persiapan kolam

Persiapan kolam bertujuan untuk menyiapkan wadah atau media pemeliharaan, untuk mendapatkan hasil ikan yang optimal. Beberapa kegiatan persiapan wadah atau media di kolam air deras yaitu :


· Pengeringan Dasar Kolam

Pengeringan dasar kolam ini dilakukan bertujuan untuk membersihkan kolam, agar lumpur, kotoran dan sampah yang ada di dalam kolam itu bersih. Karena pada siklus produksi sebelumnya sudah dilkukan kegiatan pembesaran oleh karena itu lumpur dan sampah yang ada di kolam itu masih ada.

· Perbaikan Inlet

Perbaikan inlet bertujuan untuk mengembalikan fungsi komponen tersebut yang mengalami kerusakan setelah digunakan untuk proses produksi yang terdahulu. Kerusakan yang terjadi pada inlet biasanya berupa kebocoran dan menyumbatan saluran inlet, kebocoran inlet dalam suatu kolam sangat berpengaruh dalam kegiatan produksi pembesaran, karena kebocoran inlet dapat mempengaruhi debit air, jika terjadi kebocoran saluran inlet maka debit air dalam media kolam tersebut akan besar dan debit air yang masuk kedalam kolam akan besar dan mengakibatkan sirkulasi air dalam kolam tinggi maka lingkungan akan tidak optimal.

  • Perbaikan Kolam Outlet

Perbaikan saluran outlet merupakan salah satu bagian dari persiapan kolam. Saluran autlet adalah saluran pengeluaran air, fungsinya yaitu mempermudah penyurutan air dalam melakukan kegiatan penggaraman, penyortiran dan pemanenan. Perbaikan autlet bertujuan untuk mengembalikan fungsi komponen tersebut.

II. Ukuran Benih

Ukuran benih yang ditebar sebaiknya disesuaikan dengan tujuan pemasaran. Penanaman ikan yang direncanakan untuk dipanen sekaligus harus menggunakan ukuran individu benih yang seragam. Penanaman ikan ynag direncanakan untuk dipanen sebagian (skimming) dengan pertimbangan pemasaran, penebaran awal dapat dilakukan dengan ukuran individu yang bervariasi. Berat awal benih ikan yang akan dipelihara dalam kolam air deras sebaiknya lebih besar dari 60 gram atau berkisar 75-100 gram per ekor. Dengan berat tersebut, benih ikan sudah memiliki kemampuan untuk beradaptasi dalam lingkungan air yang mengalir deras. Biasanya, para petani menggunakan benih yang berumur sekitar 2 bulan setelah masa panen benih atau 4-6 bulan dari telur, dengan ukuran 8-12 cm atau rata-rata 10 cm, atau 10-16 ekor per kilogram. Benih ini biasanya disebut dengan nama benih kepalang atau benih gelondong.

III. Padat Penebaran

Volume kolam air deras 7 x 3 meter dan luasnya adalah 21 m2. Biasanya Benih yang ditebar adalah sebanyak 50 kg. Sehingga rata-rata padat penebarannya 2,4 kg atau berkisar 240 ekor/ m2. Dalam satu kg berat ikan yang akan di masukan ke dalam kolam bisa di rata-rata kan 100 ekor ikan.

IV. Penebaran Benih

Penebaran benih dilakukan pada sore hari karena pada sore suhu optimal untuk penebaran sehingga benih yang akan di tebar tidak akan stres. Sebelum di tebar kita timbang dulu benih ikan yang mau di tebar agar padat tebarnya optimal, setelah di timbang maka ikan mas tersebut di tebar ke kolam, akan tetapi penebarannya di lakukan dengan melakukan aklimatisasi terlebih dahulu, agar benih ikan yang mau di tebar tidak stres. Aklimatisasi yaitu penyesuaian organisme atau individu terhadap beberapa faktor lingkungan atau parameter air, misalnya suhu air. Aklimatisasi tersebut dengan melakukan penyesuaian lingkungan suhu dengan cara menyimpan kantong plastik yang berisi benih di saluran air yang masuk pada saluran pemasukan kolam. Selain itu bisa juga dengan melakukan penebaran benih ikan ke kolam dengan cara perlahan-lahan keluar dari tong terus ikan tersebut masuk ke dalam kolam.

V. Pemberian Pakan

Pemberian pakan yang dilakukan di kolam air deras, dilakukan dengan cara adlibithum yaitu memberi makan ikan secara terus menerus sampai ikan kenyang. Pakan yang di gunakan untuk pembesaran yaitu pakan tengegelam dengan ukuran pakan 3 mm. Pemberian pakan dilakukan 1 jam sekali karena pembesaran di kolam air deras tingkat metabolismenya tinggi sehingga laju pengosongan lambungnya capat dan mengakibatkan daya lapar ikan meningkat.

VI. Penyakit

Penyakit adalah suatu gangguan pada organisme yang disebabkan oleh parasit, kekurangan gizi, atau faktor fisika-kimia dalam lingkungan. Tanda-tanda ikan yang terserang penyakit secara umum dapat dilihat dari gejala-gejalanya. Antara lain ikan selalu berenang ke arah sumber air masuk (inlet), tidak mau makan, hilang keseimbangan, gerakannya lamban, megap-megap dipermukaan air dan apabila dipegang akan mudah terkejut dan bergerak menghindar. Secara penampilan fisik terdapat gejala permukaan tubuh menjadi merah berdarah terutama pada bagian perut, dada, dan pangkal sirip. Insang, sirip, dan kulit menjadi rusak. Sisik akan rusak dan tubuh tidak mengeluarkan lendir. Penyakit dapat menular dengan dua cara, yaitu kontak badan akibat kepadatan populasi yang terlalu tinggi dan melalui air akibat penyakit yang diidap ikan mas lain. Penyebab ikan mas dapat dibedakan menjadi dua, penyakit parasiter dan nonparasiter.

VII. Panen.

Panen dilakukan setelah ikan di besarkan di kolam air deras selama 4 bulan, ikan mas konsumsi yang di panen dengan berat 400-700 gram. Sebelum dilakukan pemanenan, terlebih dahulu di siapkan perlengkapan diantaranya, timbangan, tong untuk menimbang ikan, seser, gas, dan plasik. Pemanenan ikan di lakukan pada pagi atau sore hari, pemanenan di lakukan mula-mula dengan menyurutkan air kolam sampai ikan yang mau di timbang sudah kelihatan, sebaiknya air jangan terlalu dangkal karena di kawatirkan ikan tersebut setres. Kemudian ikan di masukan ke dalam tong untuk menimbang ikan, kemudian ikan di timbang sesuai permintaan. Setelah ikan di timbang lalu ikan tersebut di paking dengan menggunakan plasik yang di isi air dan gas.

1 komentar:

  1. terima kasih banyak infonya kang, artikelnya menjadi studi banding saya

    BalasHapus